Halaman

Minggu, 10 Februari 2019

Kepada Rasulullah SAW

By : Rass Tjan

Wahai kekasih alam semesta raya
aku bingun dengan cintaku padamu
Tek pernah ku jumpa muka denganmu.
Namun sisi relung ini penuh bahkan tumpah
Terisi namamu dan puja puji ku padamu.

Ya bagindaku,jikalau saja cinta ku ini
Di sandingan dengan pedang yang paling tajam.
Jatuh kepala ku di tanah.
Takan geming diriku dan cinta ini padamu.

Ya Rasulullah.
Apa yang telah engkau tancapkan pada hatiku?.
Hingga abjat pun habis ku urai,merangkai perbait kata cinta padamu.
habis semua kata yang bahkan paling suci pun kalimat tak bisa menandingi dirimu ku puja lewat tulisan.
Kusebrangi kampus-kampus bahasa seantero jagad,
Tak ada bahasa khisan suci yang mampu ku sandingan padamu ya Rasulullah.

Jiwa selalu terisi rasa yang menggebu
Bergetar hati selalu mendengar namamu.
Bahkan air mata pun tak bisa menepis kerinduan yang begitu besar,lebih dari semesta
Takan berujung..

Aku mendengar kisah tentangmu  dari buku-buku yang ku baca,
cerita-cerita sahabatmu tentang mu yang di bukukan.
Susah payahmu,kesederhanaanmu,kesabaran,teguh,
kelembutanmu bertutur kata, kejujuranmu berucap yang tak bisa ku urai dari hulu ke hilir.
Membuatku merasa malu ya nabi Allah.
Betapa hina nya aku ya Rasulullah.
Aku yang begitu mengagungkan mu namun
Tak ada satu ahlak mu yang ku tiru.
Aku merasa tak pantas mencintaimu ya Baginda.
Penyesalan ini menjadikanku merasa manusia
Paling rendah seantero raya.

Ya Rasulullah.
Apakah ku pantas berucap rindu padamu?.
Marah dan ambil se isi dalam diriku juga hidupku.
Asal jangan engkau melarang ku berucap rindu padamu ya rasulullah..

Assalamu alaika ya Rasulullah.
Terima dan ambillah puja pujiku padamu.
Tak mengapa bila puja pujiku hanya menjadi
Debu paling haram di hadrat mu.
Bagiku sudah lebih dari ribuan berbukit emas dan permata.

Ya Rasulullah.
Ku tak berharap syafaatmu berbanyak.
Yang ku harap hanya secuil rodhomu
Menerima puja puji ku semata.
Maka Pelukan itu menjadi lapang di liang lahat
Jiwa ku tenang ke neraka .

Sepetang hari ku cumbu waktu
Sepedang cinta yang tanjam aku terpaku
Melingkari jiwa begitu sahdu.
Berucap rindu tak pernah ku malu
Dalam hati siapa tahu berbisik juga ku mau.
Syair ku riuh bermadu candu.
Pada cinta ku yang ku tujuh
Untuk dikau kekasih penghuni relung kalbu.

 
   Salam rindu dan cinta Baginda ku
asholatu wassalamu alaika ya rasulullah.
asholatu wassalamu alaika ya Habibullah.
 asholatu wassalamu alaika ya sayyidi
Alaika ya sayyidin awwalina wal akhirin

Dari pendosa ulung :
RASS TJAN.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JALINAN TAKDIR

By : Basnu jiko Makolano Pandanganku tertutup tertulis suratan Di balik nyanyian diam tergoreskan Tak ku rebut takhtaMu mengucap luap...