By : basnu jiko makolano
Aku senantiasa membujuk malam bersamaku
agar menetap menemaniku bercerita tentang waktu
dia seolah menjelaskan keadaannya yang menyatu
Dan diantaranya ada sekian banyak lilin-lilin yang mati hanya karna menahan gelap
aku pun demikian menahan heningku dibalik senyap
bias cahaya di separuh lilin menghiasi gemerlap
memanggilNya tuk ku dekap
Ku melihat rembulan separuh purnama yang tak bernama
memandangnya dibalik kebatinanku yang amat terasa
seolah melihat danau yang tenang memantulkan cahaya bintang diatasnya
ku masih ingin bersama sinarnya
bukan karna sinarnya yang membuatNya menjelma
Jangan biarkan aku dijemput pagi
Walau sesaat mengawali hari
ku masih terlihat sedih
menantiNya dengan wajah yang berseri-seri
berharapNya datang menghampiri
hilangkan rasa sedih
disaat kepedihan tak bertepi
Gejolak asa tak kuasa
menahan remuk bahtera kuasa
dalam masa yang mengukir nuansa
Ku mohon jangan merubah angin malam menjadi prahara
agar kita tetap bersama
Ku telah menyudutkan diri ini meraih panji-panji
puja dan puji tersaji
bernyanyi dan menari-nari
merangkai jemari
bersorak ria menyambut Sang Ilahi
Bawalah aku pergi dari kerajaanmu yang fana
lalui pembaringanMu yang bertahta
mengendarai keranda yang Kau ubah kencana
menuju singasanaMu yang baqa.
(BJM_ARKAMAYA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar