Halaman

Selasa, 12 Februari 2019

JALINAN TAKDIR

By: Basnu jiko makolano


Menoreh pandangan dilukisan khiasan 
Di balik diam di kesunyian belas kasihan 
Ku tak ku rebut mahkotaMu bagai ungkapan 
Sukma sejati tak kehilangan arah dalam jelmaan 
Hanya tersipu malu jikalau permata direbut tuan
Cawan yang ku ambil bagai pengobat rindu bualan


Bertaburan buih sirna di genangan air
Sembilu pedih menyayat hati menepis takdir 
Bagai lukisan darah direnggut tangan pemikir 
Aku selaksa kenangan lalu dipintu akhir
Terukir sandi bayang di lorong terakhir 


Mengarungi samudera berbahtera jingga
Terlihat jauh disana bukit permata
Hembusan angin darat meniup pelita
Ku jaga terangnya dibalik cahaya
Hanya terjaga di kesadaran semestinya 
Tuk menjaga abdiku yang sebaiknya 


Sekuntum mawar kematian terbawa arwah merpati
Bergegas menanti di marwah manzilah hati
Biarlah kembali pulang membawa arti
Ku pastikan datang kan ku menanti 
Sekalipun masa menghampiri belati 
Dan menunjuk kuasa waktu agarku terpatri


Kan ku menanti disambut perawan istana
Sambil mengganggam ribuan aksamala
Sang punggawa tinggalkan negeri berhala
Membawa kebaktian ditangan gembala
Atau pula sesembahanku tak dijamu para dewa
Takdirku sedemikian rupa yang harus ku jaga


Melengkapi bagian permata hidup
Jikala sebagian kitab telah termaktup
Awal dan akhir menjadi pelengkap 
Maka yang diakhir sebuah penutup
Dua kalimah kan selalau terucap


(BJM : 13-02-2019)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JALINAN TAKDIR

By : Basnu jiko Makolano Pandanganku tertutup tertulis suratan Di balik nyanyian diam tergoreskan Tak ku rebut takhtaMu mengucap luap...